Bulan Puasa, Bulan Rebutan Lahan Sholat
Nah, yang namanya 'rebutan', tiap tahun pasti makan korban. Begitu juga tahun ini. Dari nyokap, gue baru tahu ternyata ada seorang ibu yang pas adzan Isya' datang dan menggusur sajadah yang udah 'antri' di
Udah, deh. Begitu yang punya datang, pertempuran segera meletus. Buntut-buntutnya, nyokap gue yang kudu ngalah berbagi tempat supaya kedua pihak yang bertempur itu sama-sama dapat tempat sholat.
Hanya saja, kejadian ini akhirnya dibahas sampai ke sidang paripurna keluarga pas sahur.
"Kalau kamu gimana?" tanya nyokap gue.
"Anggap aja ini kaya' antri di kasir. Emang kalau barang bisa dianggap antri?" tanya gue balik.
Di luar dugaan gue, nyokap gue ngomong, "Iya."
Ha?
"Kalau ada troli di depan kasir, ya yang belakang ngedorong."
Buset, dah!
"Walaupun orangnya nggak ada?"
Nyokap gue diam sesaat. Pada saat itu adik gue langsung buka suara.
"Jadi ingat, nggak mbak? Waktu kita ke Hero dulu, ada troli di depan kasir. Karena nggak ada orangnya, kita langsung masuk ke kasir. Eh, orangnya yang lagi milih barang langsung balik dan ngamuk-ngamuk, Eh mbak jangan nyelonong aja! Baru ditinggal sebenar udah nyelonong."
Yup, gue ingat hari itu. Benar-benar orang yang menyebalkan. Padahal jelas-jelas orangnya gak ada dan cuma ada troli yang menutupi jalan kasir. Karena gak ada yang ngejagain sementara kasir kosong, ya langsung aja gue ke kasir. Eh, orangnya datang dan ngamuk-ngamuk. Gimana gue tahu dia yang punya troli? Emangnya gue mind reader?
Pembicaraan terus berjalan sampai akhirnya gue lempar ke bokap gue.
"Emang di luar negeri juga gitu?" Gue ingin tahu apa ini etika antri ini berlaku di seluruh dunia atau ala
"Ah, itu sih cuma
Jadi, rupanya di
What do you think?