My Life or Something Like That...

pertanyaan pertama loe itu lho, dee...

Jadi, kemarin itu pertemuan pertama Ruang Baca-nya Tempo.
Entah karena kebodohan siapa atau mata siapa yang silep, tiga makhluk middle earth yang memutuskan jalan ke Kwitang kemarin melakukan empat kesalahan:

Tidak tahu lokasi persis pertemuan. Hanya tahu Gunung Agung Kwitang. Lt.2. Titik. Padahal gunung agung ada 2.
Tidak tahu jam persisnya.
Tidak tahu pembicaranya sapa.
Ada tiga kesalahan tapi dibilang empat.

Kesalahan-kesalahan di atas (untungnya) gak berakibat fatal bagi keseimbangan tata surya. Hanya saja karena gak cermat, gak sudi panjang-panjang baca undangan, terjadi beberapa kejadian sebagai berikut.

Pas datang, panitia lagi sibuk menggelar. "Wah, acaranya jam 7, mbak. JAM TUJUH! Padahal gue udah nongol jam 5! Jadi terpaksalah muter-muter di alam fana TGA dan menghasilkan 1 boneka model buat gambar dan dua buah komik. Begonya gue baru nyadar setelah bayar kalau it's a she! Boneka model kayu itu ternyata cewek! Udah gitu boneka itu nggak bisa ngangkang. Nggak lama gue tahu alasannya kenapa. Karena cewek kalau duduk nggak boleh ngangkang!
Ketemu ama teman lama, Indah. Anak Kom '97 juga. Malunya... Dia duluan yang nyapa. Karena gue sama sekali gak ingat dia! Ah, ingatan gue benar-benar parah.
"Mmm.....anak FISIP kan?"
"Iya."
"Diah ya..."
"Iya...." *semakin malu karena nggak ingat nama*
"Ini Indah.*
Right. Right. Indah.
"Kerja di mana sekarang?" tanya gue.
"Di Gramedia." *mata gue langsung nyala*
"Bagian apa?"
"Redaksinya."
*mata gue makin membesar, semangat langsung ke puncak*
"Ada lowongan kerja nggak di sana?"
Plak gedumprang dumplang teoongg......
You met your long lost friend, not so intimate, not so close. You don't even remember her name. And the first thing you ask is, "Ada lowongan kerja nggak di sana?"
Aaaahhhhhhh.......
"Enggak. Adanya lowongan freelance gitu."
Aaaaaahhhhh....
Udah gitu gue lupa minta kartu namanya lagi.
Dan tahu apa yang lebih mengerikan lagi. Ternyata dia jadi pembicara. Aaaah...... (lagi). Oh, ternyata temen gue itu si 'Indah' yang disebutin di dalam undangan. Rasanya juga gue ketemu ama temen gue di sana. Namanya 'Hadi'. (Sejujurnya juga gak ingat kalau namanya gak disebut sebagai penggemar Harpot....atau LOTR???)
Teman-teman....maafkan aku.

Wednesday, July 27, 2005

Love Love Love is (actually) all around....

It's seems that love is all around me. And yes everything seems beautiful. The cupid is on duty. Flowers are blooming everywhere. The sun shines brighter. The air is fresher than before. The birds are singing everywhere. Love love love love...is in the air...

It start with my friend, A, got two guys fall for her. And then B, who find a new unsuspected love. And then my friend C got a new admirer. And let's count in my two co-workers who recenty tied the knot.

Even love is everywhere in my family. My cousin got married after dating his new girlfriend for just 3 month. My another cousin got a new boyfriend after being single for 26 years. Not her perfect choice, by the way, but at least she find a free chauffeur. My (again) another cousin plans to propose his girlfriend next lebaran. Well, love is really everywhere, isn't it?

Suddenly everybody in love. Suddenly everybody find someone. Suddenly the world seems more beautiful than ever.

And yes, you may wonder. How about me, the writer? Well, right now at the very moment... I just sit, drink my tea, watch everybody fall in love, and enjoy my time around with my Cillian

while listening to Wet Wet Wet's Love is All Around...

I feel it in my fingers
I feel it in my toes
Love is all around me and so the feeling grows
It's written on the wind, it's everywhere I go, oh yes it is
So if you really love me come on and let it snow.... eh show!

You know I love you I always will
My mind's made up by the way that I feel
There's no beginning
There'll be no end
'Cause on my love you can depend.....

Sunday, July 24, 2005

Cillian Murphy...... hmm...the naughtier the better

Pokoknya ini semua salah putsky.
Karena kalau putsky nggak ngasih tahu gue nggak bakal kenal ama mas cililitan eh mas cillian... dan kalau nggak kenal, gue nggak bakal kebayang-bayang ampe sekarang...

Bencana ini dimulai ketika suatu hari Putsky net send ke kompie gue.
Putsky: "Dee, cari'in gambar di internet dong."
Gue : "Gambar sapa?"
Putsky: "Cillian Murphy."
Gue : "Cililitan?"
Putsky: "CILLIAN!!!!"

Jadi begitulah, petualangan bersama abang cililitan dimulai.

Pertama kali ngeliat gambar di internet, wajahnya tuh...bishonen abis.
Saking bishonennya, gue nggak nemuin wajah dia yang macho-an dikit.
Kecuali pas jadi Scare Crow.... huehehehhe itu mah malah nakutin, dudul.

Tapi lama-lama diliat...hmmm... pustky is right. there's something about this guy yang mmmm..

Apalagi ternyata dia adalah Irish.... mmmmm... satu lagi point tambahan.
Irish, British...pokoknya satu pulau hantu itu emang stock-nya cowok ganteng.
Selama ini yang masuk daftar:
1. Ewan McGregor. --> ini mah gak usah diomongin lagi.
2. Stuart Townsend. --> Irish actor main di About Adam.
3. Jonathan-Rhys Meyer --> yang main di Bend it like Beckham.
4. oh iya... Beckham sendiri tapi zaman dulu sebelum kawin ama bininya sekarang.
5. Dan sekarang Cillian Murphy....

Jadi kenapa gue suka ama Cillian Murphy?
1. He's an irish guy.
2. Matanya biru. mmmmm.

3. Tampangnya keliatan kayak anak baik-baik, tapi there's something naughty about him. Lihat foto terakhir.
4. Senyumnya. Lihat point no. 3
5. Skinny

Eh, balik lagi ke masalah kang cililitan.
Akhirnya gue memutuskan untuk menghabiskan beberapa jam waktu kerja buat hunting foto akang satu ini.
It's really worth karena gue ngedapetin beberapa foto dia yang keren, bio dia, dan film apa aja yang dah dia mainin.
Dia ternyata main di 28 days later (belum sempat nonton soalnya film horor gituh kayaknya dan gue males nonton buat
ditakut-takutin!), Girl with a pearl earring (ama Scarlett Johansson. That lucky bitch!) dan tentu saja Batman Begins
(Katie Holmes, dear, daripada ama Batman, gue lebih milih ama Scare Crow. Makin sinting, makin keren. Kecuali bagian
topengnya, tentu saja.)
Satu fakta yang menyedihkan adalah: DIA SUDAH MENIKAH!
huaaaaaa....... HE'S TAKEN! kenapa cowok cakep kalo gak merit, mati, pasti gay!!!!

Anyway, 'pertemuan' dengan abang cililitan satu ini *dari jauh mendengar Putsky berteriak CILLIAN!*
gimana juga membawa inspirasi buat gue. Gue memang lagi bikin tokoh cowok yang bishonen abis. And thanks to abang ini,
tokoh gue jadi punya wajah. Makasih ya, kang. Ntar aye pulang lewat terminal cililitan, deh.

Thursday, July 21, 2005

Me and My Crazyness of 3D Paper Model

Gue sedang tergila-gila bikin paper model 3D.

Nggak tahu sejak kapan gue mulai suka banget bikin-bikin bangunan yang dilipet-lipet itu. Mungkin sejak ngerjain buku Kertakes SD.

Sejauh ini kegilaan gue belum parah banget, kok. Paling kalo lagi jalan ke Indomaret dan ngeliat paper model (disebut juga 3d puzzle),gue beli. Lagipula harganya gak mahal, sekitar 5.000-an lah. Lumayan buat iseng-iseng. Sekaligus buat pajangan imut-imut di kantor. Alhasil, Mila temen gue yang di divisi EFK atau divisi anak-anak sering minjem buat bahan dia sendiri.

Di Pesta Buku kemaren gue juga ngebawa pulang model rumah-rumahan itu yang satu box isinya 8 model bangunan. Harganya lebih mahal Rp 15.000. Tapi it's worth kok, apalagi hasilnya bagus.
Yang gak worth itu paper model yang gue beli di Indomaret deket rumah. Makanya harganya murah banget Rp 3.000. Ternyata bahannnya gak bagus! Udah gitu potongannya gak dalem, jadi kalau ditekuk bisa sobek ke lapisan kertas lain. Yang lebih parah, potongan antar kertas gak nyambung. Gue malah menyadari bentuk modelnya juga aneh....

Intinya sebagian besar model lebih pantas majang di tempat sampah daripada di atas meja gue.. nyeseeeeellll......

Tapi kekecewaan gue lumayan terobati waktu tahu di Kelapa Gading Mall ada toko yang jual khusus paper model! waaah..... ini yang gue cari-cari....!!!!!

Nemunya juga nggak sengaja. Pas gue hunting cari hadiah buat Mila, ketemu toko itu. Padahal it's been there all the time, tapi kenapa gue baru nyadar kemaren?
Hiks.. Di sana dijual model kastil, piramid, london tower, kapal perangg.....mana ada istana cinderella lagggiiiii mauuuuu.....!!!!

"Itu modelnya harus bikin sendiri, lho mbak."kata yang jaga pas gue masuk dan ngeliat model-model kastil.
"Iya, saya tahu."

Emang dipikirnya, gue mo beli modelnya jadi apa. Orang nikmatnya tuh bisa bikinnya, kok!

Cuma karena rata-rata modelnya rumit banget, gue nggak berani beli yang gede-gede. Lagipula kalo udah jadi mo ditaruh di mana? Padahal pengen banget punya istana cinderella. Tapi harganya itu lho! SERATUS RIBU! Berdarah-darah gue ngeliatnnya. Akhirnya, buat appetizer (anggap aja gituh!) , gue beli kastil yang imut yang satu model harganya Rp 20.000,00.

Itu aja sampai sekarang belum kesentuh.

Kenapa?

Kan gue kudu nyelesaiin novel dulu!

(padahal proyek novel ini diperkirakan selesai bulan Desember. Yang artinya.... buat apa gue cepat-cepat beli sekarang?)

Oh ya untuk tambahan pengetahuan yang gak penting, di Fashion Hub gue juga membeli sabuk berwarna kuning. Waktu nyoba, gue benar-benar ngerasa kayak Mariah Carey di Through The Rain. Kayaknya tinggal nambah hujan aja.

Gue Bukan Penyiksa Binatang!!!!

Hari ini gue mendapat tuduhan berat! Gue dituduh bukan pecinta binatang!!!
Tuduhan itu datang pas makan siang di kantor gara-gara ngeliat iklan film virgin di Global TV (Salah satu bintangnya) dapat nominasi artis terbaik. Nggak tahu yang mana). Adegan yang diperlihatkan adalah salah satu tokohnya loncat-loncat di kamar mandi.

Dimas: "Ngapain sih itu loncat-loncat."
Gue: (masih nggak sadar)"

Biar nggak hamil. Makanya gue suka ngocok kucing gue."

Dimas ama Maya bengong

. Dimas slinding ke belakang ama kursinya (Gue baru tahu kursi kantor yang kaku itu bisa buat sliding)

Maya: "Deeedeee! Katanya pencinta binatang. Ternyata...

"
Gue: "Bukan. Gue pecinta binatang. Maksudnya..."
Dimas:"Ngocoknya gimana?"
Gue: "Anu...kalau gue ngasih makan gue taruh agak tinggi biar loncat-loncat...."
Maya: "Deedeeee! Tega sekali kamu..."
Gue: (Makin kejepit."Bukan...anu...aduh...masalahnya gue males nambah kucing lagi. Nambah beban..."
Dimas: "Katanya pecinta binatang..."

Aaaaaaaarrrrrrggggggghhhhhhhhhh.......

Teman-temanku,

kalian tidak mengerti punya kucing betina hamil itu merepotkan sekaliiii.... bukannya apa-apa, selama ini sistem pemeliharaan kucing gue itu separuh-separuh. I don't take my cats inside because of my dad! He hates cats!
Jadi gue cuma kasih makan kucing gue, tapi soal tempat tinggal dan shelter dan sebagainya, (dengan sangat terpaksa) gue tidak bisa memberikan. Jadi kebayang dong gimana kalau misalnya kucing betina gue si ketem itu melahirkan.

Gue pasti nggak bakal tahan mikirin soal kitten-kittennya itu...gimana mereka? gimana kalau hujan? aduh, itu ngeong-ngeong emaknya kemana...tiiiidaaaaakkkkk....

daripada gue pusing mikirin itu semua mendingan jangan sampai si ketem hamil. Begituuu sodara-sodara...
Gue jangan dituduh kejam sama kucing lagi yaaaa........pleaseee????

Note: Lagipula bikin kucing loncat-loncat nggak efektif untuk menggugurkan kandungan si kucing. Tapi menjamin si kucing jadi pintar olahraga dan siap untuk bergabung dengan sirkus.

Monday, July 18, 2005

Ada 365 hari setahun.... kenapa harus hari ini???

Alkisah, gue dan feni (pustakawati kantor gue) mau pergi ke Kinokuniya Plasa Senayan buat nyari buku perpus.
Gue berangkat dengan riang gembira

habis kapan lagi dapat kesempatan bebas keluar dari kantor?
Jalan tol lancar nggak ada masalah.... everything look ok sampe..... gue berdiri di depan Kinokuniya dan menyadari

KINOKUNIYA LAGI STOCK OPNAME!!!! Arggghhh!!!

Setaon ada 365 hariiiiii tapi kenapa hari ini yang dipilih kinokuniya buat stock opnameeee!!!!

......
The good news is Kinokuniya gak tutup sepanjang hari.
The bad news is Kinokuniya baru buka jam 5 !!!! Itu artinya gue en Feni kudu gentayangan gak jelas selama 5 jam ke depan!

Untuk setengah jam berikutnya perasaan gue campur aduk antara marah, kesal, bete, pengen nangis, pengen ngebom Kinokuniya, dan pengen tidur.... Makan jadi nggak semangat. Sebenarnya ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan:

pergi ke Kinokuniya PI. --> "Tapi gue nggak tahu tempatnya, dee." "Sama, Fen."
ke Gramedia Matraman --> mengikuti perintah maminda
ke QB Semanggi
ke QB Sarinah
Pulang

Pilihan ke lima kami berdua sepakat, bukan pilihan yang bagus. Artinya besok kan kudu ke sini lagi. AKhirnya kami sepakat buat jalan-jalan ke QB Semanggi aja.

Ada pengalaman yang lucu pas keluar dari PS. Kami ketemu dengan ibu-ibu yang...maaf.... celananya tembus karena dapat.... pas di sekitar selangkangan.... Ibu di Ratu Plasa, maaf ya gue nggak langsung ngasih tahu *merasa bersalah* karena emang begitu gue ngeliat, gue

duluan. Otak gue lama memproses dan gue malah sempat berpikir bahwa itu adalah tumpahan saos tomat.... duh dodol. Feni lebih cepat mikir, tapi dia setali tiga uang sama gue. Gak memberi tahu. Katanya "Ibu itu malah senyum-senyum PD sama aku."

Sekali lagi....maaf......

Perjalanan berlanjut ke Plasa Semanggi. Tentu saja... karena udah setengah capek nyarinya, gue nggak mood lagi buat nyari-nyari. Apalagi titipan Putsky yaitu Tuesday With Morie nggak ada.
Akhirnya kami pergi dari Semanggi malah membawa belanjaan dari Centro (gue nggak mau bilang belanja apa

) dan segepok keinginan beli Bed Sheet-nya Aussino....
Jangan bilang sapa-sapa: gue baru tahu kartu Debit Danamon gue bisa dipake tanpa perlu diaktifkan terlebih dahulu. Jadi teringat percakapan beberapa abad yang lalu:

Dee : " Lho, bukannya kartu debit bisa dipake aja langsung."
Putsky: "Nggak. Kartunya harus diaktifkan dulu...."
Dee: "Gitu ya...." *nurut aja*

Tapi ada sisi baiknya kok put, Setidaknya napsu belanja gue agak tertahan. Sekarang begitu tahu, korban pertama yang dibeli adalah Gift Wrapping From Japan di Kinokuniya.

Jam udah nunjukin jam 5 sore waktu keluar dari Centro.
Sepanjang naik ke lantai 5 PS menuju Kinokuniya gue udah deg-degan
Buka...Tutup...Buka...Tutup....Buka...Bukaa....Tutuupp....Tutup....
BUKAAAAAAA!!! yessss!!!
Kinokuniya bukaaa..... tapi kegembiraan gue gak berjalan lama karena masih ada sebagian section yang ditutup... aaaaaargghhhh!!!!
Badan rasanya capeeeek banget dan nyari buku di Kinokun udah gak gitu semangat. Pokoknya asal ada buku yang mirip-mirip diminta ama Maminda beli aja deh.....

Ada sih yang dipengenin tapi Feni juga nggak gitu yakin.....
Akhirnya yah sudahlah....beli aja yang kira-kira disukai Maminda.

Oh, ya....gue beli Artemis Fowl di QB. Tentang Artemis Fowl mungkin lain kali saja.

Keluar dari Kinokuniya jam 7.30. Sampai rumah jam 9 malam. Badan capek, lelah, penat, dan gue tidur dengan komik Naruto di atas perut gue....

Friday, July 15, 2005

Tanda-Tanda Kecanduan Blog

Hal yang paling buruk mengenai blog adalah... kamu bisa kecanduan blog.
And it's baaaaaaadddd sodara-sodara...
gue sendiri yang saat ini baru merasakan betapa menderitanya kecanduan blog.
Tanda-tanda kecanduan blog:
1. Kamu menolak dikatakan kecanduan blog.... ingat denial is the first symptom.....
2.Kamu menjadikan blogger.com sebagai home
3. kamu punya lebih dari dua blog, bahkan menawarkan untuk membangun blog buat orang lain.
4. tiba-tiba jadi akrab ama photobucket.com, ungkymood.com, haloscan.com
5. tiba-tiba pengen belajar HTML padahal tadinya menganggap HTML sebagai Hari Tjabtu Making Love.....
6. kamu memasukkan alamat blogmu ke dalam search engine, tertawa gembira ketika melihat nama blog mu muncul, and tell everybody about it... and even posting soal itu di blog mu.
7. berusaha mencari tool gratisan di internet....but somehow got lost in the net.
8. menggunakan waktu setengah hari kerja untuk membangun blog dan menggunakan waktu sisanya buat mandangin blog kamu.
9. menggunakan tiap kesempatan untuk ngomongin blog.
10. mulai nulis-nulis yang gak perlu cuma supaya dibilang blognya UP TO DATE mulu.
11. mulai bikin link orang-orang gak dikenal di bawah link 'friends'.
12. mulai jalan-jalan ke blog orang, muji-muji blog tersebut, tapi buntut-buntutnya.... VISIT MY BLOG, DWONG!
13. ngasih alamat blog di kartu nama.
14. ganti skin blog tiap hari.
15. rajin moto hal-hal gak penting biar bisa dimasukin ke dalam blog.
16. ngimpiin update blog di malam hari.

Tuesday, July 12, 2005

oh those gorgeous cats...

Salah satu hal yang paling gue senangi ketika pergi ke kantor adalah bertemu dengan kucing-kucing di sepanjang perjalanan...

It is....
kucing pertama yang gue temui pertama biasanya tiga ekor kucing anggora milik tetangga dekat rumah... Terus terang, itu tiga kucing yang paling cakep ada di neighbourhood gue..... Tahu bantal kan? Bayangkan bantal itu punya bulu-bulu panjang dan dikasih nyawa.... yah. tepat seperti itu kucing anggora tetangga gue...

Kelompok kucing kedua berada di area tiga tukang sayur yang ada di belakang rumah gue. Jumlah kucing diperkirakan lima, tapi biasanya yang aktif muncul cuma tiga atau bergantianlah. Rata-rata warnanya cokelat. Kalau tidak berada di area tukang sayur, mereka berada dalam kisaran dua ratus meter dari tukang sayur dan sedang........pup.... ^_^

Karena perjalanan dengan mobil semakin cepat dan gue dipaksa lebih konsentrasi pada pengendara motor dan metromini bajing loncat itu, antara jalan I Gusti Ngurah Rai sampai UKI, tidak ada kucing yang bisa diamati secara konsisten.

Begitu sampai di jalan baru Ciracas, pengamatan baru dapat dilanjutkan.
Ada banyak stok kucing di gang yang masuk dari sebelah tukang tambal ban. Seingat gue ada kucing betina satu dan tiga kitten. Entah itu kitten-nya dia atau bukan..... Tapi dari semua kucing di gang itu hanya ada satu yang benar-benar menarik perhatian gue.

Kucing jantan berwarna belang. Perkiraan usia mungkin kalau manusia remaja atau ABG lah. Yang menarik dari dia adalah dia bisa menyapa. Gue baru bertemu dua kali dengan dia dan sudah tahu betapa ramahnya dia.

Pertemuan Pertama

Kucing itu melompat keluar dari pagar berjalan menuju dinding gang yang sempit dan menggunakan seluruh tubuhnya untuk mengusap tumbuhan yang ada di sana. Ia seperti menikmati aktivitas paginya di bawah sinar matahari sampai tangan gue meraba punggungnya. Ia kaget sesaat, tidak menyangka ada manusia yang mau berbaik hati menggaruk punggungnya. Ia menikmatinya... (kucing emang selalu senang digaruk punggungnya), sampai gue sadar mungkin ada manusia lain yang ngeliatin gue dan mengganggap tindakan gue adalah stupid. Dan boss gue juga bakal menganggap gue bodoh kalau sampai terlambat gara-gara menggaruk punggung kucing. Akhirnya gue melanjutkan perjalanan sambil berkata,
"Da dah pus..."
Tanpa diduga dia membalas, "ngeong........" dan pergi. Sepertinya dia menjawab, "Thank you, human. Bye ...bye...."
ooohh.....manisnya.....
thank you for making my day, puss....

Pertemuan kedua

Kemarin.
Kucing yang sama dalam posisi mau masuk ke dalam rumah melewati pagar. Gue berhasil mendapatkan punggungnya lagi! Ia kelihatan kaget tapi langsung mengeong. Dia seperti berkata
"Oh, it's you. Hello, again."
Tapi seperti pertemuan pertama, gue gak bisa lama-lama. Soalnya ada manusia lain yang lewat gang itu.... huaaaa...... da dah puss sayang.... see ya tomorrow ya....

Monday, July 04, 2005

Adakah Soul Mate?

Film terbaik terakhir yang gue tonton: Turn Left Turn Right.

Seperti Serendipity sih, tapi kayaknya gue kebawa-bawa banget... apalagi puisinya... Oh, ya. Puisinya aslinya ditulis dalam bahasa Polandia. Wislawa itu pemenang nobel tahun brapa ya... kalo gak salah 1992 or something...

Faktor lain yang bikin film ini jadi keren, tak terlupakan dan romantis yah unsur Takeshi Kaneshiro.. main biola pula.... Need to say more?

Love at First Sight

by Wislawa Szymborska

Both are convinced
that a sudden surge of emotion bound them together.
Beautiful is such a certainty,
but uncertainty is more beautiful.
Because they didn't know each other earlier, they suppose that
nothing was happening between them.
What of the streets, stairways and corridors
where they could have passed each other long ago?
I'd like to ask them
whether they remember-- perhaps in a revolving door
ever being face to face?
an "excuse me" in a crowd
or a voice "wrong number" in the receiver.
But I know their answer:
no, they don't remember.
They'd be greatly astonished
to learn that for a long time
chance had been playing with them.
Not yet wholly ready
to transform into fate for them
it approached them, then backed off,
stood in their way
and, suppressing a giggle,
jumped to the side.
There were signs, signals:
but what of it if they were illegible.
Perhaps three years ago,
or last Tuesday
did a certain leaflet fly
from shoulder to shoulder?
There was something lost and picked up.
Who knows but what it was a ball
in the bushes of childhood.
There were doorknobs and bells
on which earlier touch piled on touch.
Bags beside each other in the luggage room.
Perhaps they had the same dream on a certain night,
suddenly erased after waking.
Every beginning
is but a continuation,
and the book of events
is never more than half open.

-translated by Walter Whipple