Lega... (part 2)
Apa bagian terbaik dari menulis cerita? Kalau ada yang tanya pada gue, maka jawabannya adalah menyelesaikan cerita. ^_^ Rasanya seperti baru saja melahirkan (Sok tahu! Padahal merit aja belum). Rasanya seperti Herkules yang baru saja menyelesaikan 12 tugasnya or Atlas yang bebas tugas dari manggul bumi selama sehari (apa coba? ^_^).Anyway, gue baru saja menyelesaikan cerita untuk dikirimkan ke Lomba Dongeng Bobo (hooray for me!). Bukan perjalanan yang mudah lantaran banyak sekali keragu-raguan di dalamnya. Meskipun setiap hari gue selalu berkutat dengan buku yang ditujukan untuk anak-anak, rasanya tetap tidak mudah. Bagaimanapun juga ini lomba dan gue nggak pernah tahu apa yang ada di pikiran dalam juri.
Gue juga cukup banyak melibatkan 'penasihat' aka editor cabutan untuk naskah ini. Mulai dari adik gue sendiri, teman gue, Selly, sampai my beloved-fellow-editor- dian parto eh parti. Makasih banget buat masukan-masukannya.
Gue nggak berharap banyak bisa menang. Secara ide sebenarnya biasa aja, tapi endingnya sedikit nggak umum untuk cerita anak-anak (atau sebenarnya umum aja tapi guenya yang ngerasa sok nggak umum?) Ceritanya juga mengingatkan gue pada kisah Alice in Wonderland. Jadi, gue nggak tahu apakah cerita ini disukai juri atau nggak. Kalau para juri mencari sesuatu yang normatif, penuh dengan nasihat, hmm.....gue rasa cerita gue sih salah satunya.
Well, what is done is done. Kita lihat saja dua bulan lagi cerita gue, Petualangan Dusta Pita Mita, masuk daftar pemenang atau nggak.
Meanwhile, gue mo makan siang di kantin yang gak enak ini. ^_^