oh those gorgeous cats...
Salah satu hal yang paling gue senangi ketika pergi ke kantor adalah bertemu dengan kucing-kucing di sepanjang perjalanan...
It is....
kucing pertama yang gue temui pertama biasanya tiga ekor kucing anggora milik tetangga dekat rumah... Terus terang, itu tiga kucing yang paling cakep ada di neighbourhood gue..... Tahu bantal kan? Bayangkan bantal itu punya bulu-bulu panjang dan dikasih nyawa.... yah. tepat seperti itu kucing anggora tetangga gue...
Kelompok kucing kedua berada di area tiga tukang sayur yang ada di belakang rumah gue. Jumlah kucing diperkirakan lima, tapi biasanya yang aktif muncul cuma tiga atau bergantianlah. Rata-rata warnanya cokelat. Kalau tidak berada di area tukang sayur, mereka berada dalam kisaran dua ratus meter dari tukang sayur dan sedang........pup.... ^_^
Karena perjalanan dengan mobil semakin cepat dan gue dipaksa lebih konsentrasi pada pengendara motor dan metromini bajing loncat itu, antara jalan I Gusti Ngurah Rai sampai UKI, tidak ada kucing yang bisa diamati secara konsisten.
Begitu sampai di jalan baru Ciracas, pengamatan baru dapat dilanjutkan.
Ada banyak stok kucing di gang yang masuk dari sebelah tukang tambal ban. Seingat gue ada kucing betina satu dan tiga kitten. Entah itu kitten-nya dia atau bukan..... Tapi dari semua kucing di gang itu hanya ada satu yang benar-benar menarik perhatian gue.
Kucing jantan berwarna belang. Perkiraan usia mungkin kalau manusia remaja atau ABG lah. Yang menarik dari dia adalah dia bisa menyapa. Gue baru bertemu dua kali dengan dia dan sudah tahu betapa ramahnya dia.
Pertemuan Pertama
Kucing itu melompat keluar dari pagar berjalan menuju dinding gang yang sempit dan menggunakan seluruh tubuhnya untuk mengusap tumbuhan yang ada di sana. Ia seperti menikmati aktivitas paginya di bawah sinar matahari sampai tangan gue meraba punggungnya. Ia kaget sesaat, tidak menyangka ada manusia yang mau berbaik hati menggaruk punggungnya. Ia menikmatinya... (kucing emang selalu senang digaruk punggungnya), sampai gue sadar mungkin ada manusia lain yang ngeliatin gue dan mengganggap tindakan gue adalah stupid. Dan boss gue juga bakal menganggap gue bodoh kalau sampai terlambat gara-gara menggaruk punggung kucing. Akhirnya gue melanjutkan perjalanan sambil berkata,
"Da dah pus..."
Tanpa diduga dia membalas, "ngeong........" dan pergi. Sepertinya dia menjawab, "Thank you, human. Bye ...bye...."
ooohh.....manisnya.....
thank you for making my day, puss....
Pertemuan kedua
Kemarin.
Kucing yang sama dalam posisi mau masuk ke dalam rumah melewati pagar. Gue berhasil mendapatkan punggungnya lagi! Ia kelihatan kaget tapi langsung mengeong. Dia seperti berkata
"Oh, it's you. Hello, again."
Tapi seperti pertemuan pertama, gue gak bisa lama-lama. Soalnya ada manusia lain yang lewat gang itu.... huaaaa...... da dah puss sayang.... see ya tomorrow ya....