Saya Senang Nadine Nggak Menang
Dulu, waktu pertama kali tahu Indonesia akan mengirim seorang Nadine, hati saya bilang, "Waduh!". Waduh yang pertama adalah karena Nadine begitu cantik dan tinggi. Pokoknya secara fisik, dia memenuhi syarat menjadi Miss Universe. Waduh yang ketiga, maaf, kok sepertinya kurang begitu cerdas ya jawabannya. Tapi toh sudahlah. Ini kan bukan olimpiade fisika. Hanya saja, lama-lama saya sedikit khawatir. Bukannya saya nggak mau mendukung sesama orang Indonesia, tapi, naluri perempuan saya yang berteriak, "waduh! Wajahnya Nadine kok kurang ngindonesia, ya."
Iya, saya juga tahu bahwa definisi tampang Indonesia bisa diperdebatkan. Tapi tetap saja saya tidak berhenti untuk khawatir. Selama ini wajah-wajah yang putih mulus seperti Nadine begitu banyak bertebaran di majalah dan televisi. Wajah-wajah itu berkali-kali berteriak, "kalau nggak putih nggak cantik". Padahal saya tahu sampai kiamat saya juga tidak menjadi seperti itu.
Apakah saya minder? Kalau hanya sekali dua kali melihat kedigjayaan kulit putih menguasai media, mungkin saya tidak akan minder. Tapi kalau setiap saat saya dibombardir, ditanamkan citra, diberi tahu berkali kali bahwa yang cantik itu yang putih, waduh... mana kuat saya. Saya masih manusia, belum berubah menjadi batu.
Pada akhirnya, saya sedikit takut pengakuan akan superioritas kulit putih ini akan bertambah-tambah dengan menangnya Nadine. Mungkin berlebihan kali, ya. Toh, nggak ada sejarahnya Miss Universe berhasil merubah dunia.
Tapi, bukanlah kalau seorang Nadine menang, kemungkinan besar tahun depan yang akan menjadi Putri Indonesia bisa jadi seorang seperti Nadine? Lalu di mana tempat perempuan berkulit hitam atau coklat atau kuning seperti saya? Apakah secara langsung kami tidak diakui oleh media kalau kami ini cantik?
Semoga tidak ada yang marah kalau saya senang Nadine nggak menang. Toh pada akhirnya yang menang bukanlah seorang perempuan berkulit putih mulus namuin sedikit cokelat. Mungkin Moeryati Sudibyo sudah harus mulai mencari wajah-wajah Indonesia yang berwarna cokelat. Yang kata orang tampangnya seperti pembantu.