Jalan Menuju Miskin Itu Lebih Cepat Daripada Jalan Menuju Kaya
Sebenarnya tanda-tanda jatuh miskin sudah terlihat dari pagi .
Minggu pagi. Gue bangun dengan tumpukan buku di sekitar gue. Males banget ngapa-ngapain. Rencana nulis cerita malam minggu berantakan gara-gara sibuk mencaci maki So What Gitu Lho di Trans TV. Begitu selesai, gue masuk kamar, mencoba menulis dan berakhir dengan... ketiduran.
Minggu pagi, mood gak semakin membaik. Dan sebagaimana perempuan lainnya, gue berpikir mood ini bisa diperbaiki dengan cara... BERBELANJA.
Well, I was wrong. Absolutely wrong.
Gue pergi ke Mall Kelapa Gading bareng adek gue, Nanin. Belanja gak banyak, sih. Tapi rasanya gue boros banget kemaren. Beli bedak PAC seharga 100 ribu (Gara-garanya dipikir diskon 30% tapi ternyata baru dikasih diskon kalo beli 3 produk...sebel!!), beli kaset Asia KungFu Generation yang gak tahu persis isinya apa, dan yang paling bodoh makan di Kono Pizza (bener gak ya namanya dan habis 100 ribu di sana hanya untuk makan berdua! Arg!
Oke. Gue sekalian review deh yang namanya Kono Pizza.
Pizza: enak (Nilai 8)
Roti pinggiran: enak dan kreatif (nilai 8). Jauh lebih crunchy daripada Pizza Hut.
Harga: parah (Nilai 4). Satu cup (bentuk pizzanya emang cup) digetok Rp 25.000-an. Padahal di Pizza Hut bisa dapat yang lebih gede.
Nendang? Enggak!!! (Nilai 3)
Beverage: Parah! (Nilai 3) Masa minuman yang kayak hop-hop itu digetok Rp 30.000,00 hiks! bangkrut gue!
Tempat: Kursi bagus. Pemandangan payah. Pemandangannya anak-anak naik kuda-kudaan atau gajah-gajahan atau balapan gajah-gajahan dan jerapah-jerapahan. Yak, pertandingan kemarin dimenangkan oleh si jerapah yang punya suara kayak gajah kecekik.
Overall: kalo lagi iseng dan feeling rich, bolehlah. Tapi mendingan makanan dibungkus aja biar gak perlu beli minuman.
Habis pulang dari Gading, gue buka dompet dan menangis. Huaaa..... ternyata jalan buat menjadi miskin emang lebih cepat daripada jalan menjadi kaya....
Pertanyaan:
Perhatikan gambar di atas. Fiksi genre apakah yang tengah dikerjakan Dee?